Minggu, 15 Mei 2016

Penjelasan Anatomi Dan Morfologi Buah Duku



MAKALAH LINGKUNGAN DAN AGROINDUSTRI
BUAH DUKU


Disusun Oleh :
PUTRI AZKIA (F1F115005)




JURUSAN FARMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2016


KATA PENGANTAR



           
Segala Puji atas kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmatNya sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas lingkungan dan agroindustri . Kami berharap makalah yang telah kami susun ini dapat bermanfaat dalam segala bidang dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa. Jika terdapat kesalahan dalam penyusunan dan penulisan makalah, kami minta maaf kepada semua pihak yang telah membaca. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
























Daftar Isi

Cover…………………………………………………………………………………………………………………………………………………1
2.6         Syarat tumbuh tanaman duku. 11





BAB I

PENDAHULUAN


 

1.1             Latar Belakang


Duku dengan nama latin “Lansium domesticum” salah satu tanaman dari Famili Meliaceae dan merupakan tanaman bergetah. Nama lain yang sering digunakan adalah  Aglaila dooko Griffth  atau A.  domesticum (Corr). Pelegrin. Di dunia ini dikenal tiga macam spesies yang mirip satu sama lain, yakni duku, langsat, dan pisitan (getahnya paling banyak) namun, yang terkenal adalah duku dan langsat.
Buah duku tumbuh baik pada tempat-tempat yang ternaung dan lembap, biasa ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl., di wilayah dengan curah hujan antara 1.500-2.500 mm per tahun. Duku umumnya berbuah sekali dalam setahun, sehingga dikenal adanya musim buah duku. Kondisi geografis Indonesia merupakan salah satu kondisi pertumbuhan ideal bagi langsat dengan suhu rata-rata 22-35°C dan curah hujan rata-rata 2000-3500 mm per tahun (Lim, 2012).
Negara-negara penghasil utama duku adalah Malaysia, Thailand, Filipina dan Indonesia. Namun umumnya duku habis dikonsumsi di dalam negeri masing-masing, kecuali sedikit yang diekspor ke Singapura dan Hongkong. Duku belum menembus pasar buah-buahan di Eropa dan Amerika.
Buah duku merupakan salah satu buah unggulan Provinsi Jambi. Sentra Produksi duku di Jambi adalah Kabupaten Muaro Jambi, Bungo, Merangin, Sarolangun, Batanghari, dan Tebo1). Pengembangan buah duku di Jambi masih terbuka luas karena agroklimat di Jambi sesuai untuk pertumbuhan buah duku.
Buah duku memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh yang terbukti sangat berkhasiat dalam mengatasimasalah-masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan buah duku memiliki kandungan yang sangat bermanfaat seperti kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, mineral, fosfor dan zat besi. Selain itu buah duku juga kaya akan vitamin C dan E yang dapat berperan sebagai antioksidan yang tinggi.
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Ordo: Sapindales
Famili: Meliaceae
Genus: Lansium
Spesies: Lansium domesticum Corr

1.2  Rumusan Masalah


2.      Bagaimana sejarah munculnya duku ?
3.      Apa habitat dari tanaman duku ?
4.      Apa saja kandungan gizi dan manfaat tanaman duku ?
5.      Bagaimana morfologi tanaman duku ?
6.      Bagaimana cara membudidayakan tanaman duku ?
7.      Apa saja syarat untuk menanam tanaman duku ?

1.3    Tujuan


2.      Menjelaskan sejarah munculnya duku
3.      Menjelaskan habitus dari tanaman duku
4.      Menjelaskan manfaat yang dimiliki dari tanaman duku
5.      Menjelaskan morfologi tanaman duku
6.      Menjelaskan cara membudidayakan tanaman duku
7.      Menjelaskan syarat-syarat untuk menanam tanaman duku

BAB II

PEMBAHASAN



2.1    Sejarah


Duku (Lansium domesticum Corr)  merupakan tanaman  tropis beriklim basah berupa poho n yang berasal dari Malaysia dan Indonesia (Kalima ntan Timur). Dari negara  asalnya, duku menyebar ke Viet nam, Myanmar, dan India. Penyebaran duku tidak secepat  manggis.  Sekarang  populasi duku sudah tersebar s ecara luas di seluru h  pelosok nusantara. A da yang menyebutkan  bahwa  duku  berasal dari Asia Tenggara bag ian Barat, Semenanjung  Thailand di sebelah Barat samp ai Kalimantan di sebelah  Timur. Jenis ini masih dijumpai tumbuh liar  di wilayah  tersebut dan merupakan salah satu buah-buahan budidaya utama. Jenis duku yang banyak ditanam di Indonesia  adalah jenis duku unggul seper ti duku komering, duku  metesih dan duku condet.

Nama lain yang sering digunakan untuk  L.  domesticum adalah  Aglaila dooko Griffth  atau A.  domesticum (Corr). Pelegrin. Di dunia ini dikenal tiga macam spesies yang mirip satu sama lain, yakni duku, langsat, dan pisitan (getahnya paling banyak) namun, yang terkenal adalah duku dan langsat.

            Namun, di daerah Jawa, buah langsat sering disebut kokosan. Duku mempunyai banyak varietas, ada yang buahnya besar sekali, tetapi ada pula yang kecil. Ada yang berbiji besar, ada pula yang tidak berbiji, tetapi ada pula yang apomiksis (biji vegetatif). Sentra produksi duku yang penting adalah Palembang, Condet (Jakarta), Karanganyar dan Kulonprogo (Nanggulan). Singosari (Malang) terkenal dengan langsatnya yang tanpa biji. Negara penghasil duku  adalah Filipina, Malaysia dan Indonesia.




2.2       Habitat Duku


Duku  (Lansium domesticum Corr) merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Indonesia. Sekarang populasi duku sudah tersebar secara luas di seluruh pelosok nusantara. Selain itu ada yang menyebutkan duku berasal dari Asia Tenggara bagian Barat, Semenanjung Thailand di sebelah Barat sampai Kalimantan di sebelah Timur. Jenis ini masih dijumpai tumbuh liar/meliar kembali di wilayah tersebut dan merupakan salah satu buah-buahan budidaya utama. Duku merupakan salah satu tanaman buah tropis. Tanaman buah ini termasuk tanaman tahunan (perenial) yang masa hidupnya dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun.

Tabel Sentra Produksi Duku di Indonesia

Provinsi
Kabupaten
Sumatera Selatan
OKU, OKI, Musi Banyuasin, Lahat, Musi Rawas, Muara Enim, Banyu Asin
Sumatera Utara
Toba Samosir
Sumatera Barat
Sawahlunto/ Sijunjung
Jambi
Muaro Jambi, Batanghari
Jawa Tengah
Surakarta
Jakarta
Jakarta Timur
Kalimantan Barat
Pontianak


2.3       Manfaat Tanaman Duku


            Tanaman duku (Lansium domesticum Corr) memiliki beberapa manfaat. Duku merupakan buah yang rasanya manis sehingga banyak digemari, dan memiliki aroma yang khas. Selain rasa yang manis buah duku mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Pada setiap 100 gram duku masak, sekitar 64% bagiannya dapat dimakan.

Bagian lain yang bermanfaat juga adalah adalah kayunya yang berwarna cokelat muda, keras dan tahan lama yang dapat digunakan untuk tiang rumah, gagang perabotan rumah tangga, dan lain sebagainya, selain itu kulitnya dapat juga digunakan sebagai obat disentri sedangkan tepung dari kulit kayu dapat digunakan untuk menyembuhkan luka bekas gigitan kalajengking . Kulit buah dan bijinya juga dapat bermanfaat sebagai obat anti diare dan obat penyembuh demam dan jika kuliatnya dibakar dapat digunakan untuk mengusir nyamuk serta bahan campuran bahan bakar dupa.


2.4       Morfologi Tanaman Duku

            


2.4.1         Daun

Tanaman duku memiliki karakteristikdaun tersendiri. Daunnya merupakan daun majemuk, yaitu jika pada tumbuhan tersebut terlihat tangkainya bercabang-cabang , dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya. Daun tanaman ini adalah daun duduk. Tulang daunnya menyirip, pada bagian permukaan atas daunnya mengkilat, ujung daunnya meruncing pendek, tepi daun rata, dan merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun (lamina), Tangkai daun (petiolus), yang dinamakan daun lengkap memiliki 3 ciri yaitu memiliki helaian daun (lamina), Tangkai daun (petiolus), dan Upih daun atau pelepah daun (vagina). Daunnya berwarna hijau.   


2.4.2         Batang

            Tanaman duku merupakan tanaman dikotil yaitu tanaman berkeping dua, jadi batang yang dimiliki tanaman ini batang berkayu (keras), Pada permukaan batang duku terdapat bintik bintik berwarna coklat. Batang berwarna abu-abu, berbentuk silindris, percabangan monopodial yaitu antara batang induk dengan cabang terlihat jelas dari perbedaan ukurannya, arah tumbuh batang tegak lurus dan arah tumbuh cabang condong ke atas.


2.4.3         Akar

Akar tanaman ini Tunggang, menancap ke bawah tanah, karena akar nya tunggang tanaman ini sangat berdiri tegak dan kokoh. Akar ini memiliki banyak cabang mulai dari cabang besar sampai paling ujung, yaitu tudung akar dan bulu akar.


2.4.4         Buah

Buah tanaman ini rasanya sangat manis, kenyal, dan memiliki kandungan air yang cukup banyak. Bentuknya bulat atau bulat memanjang (bulat buni) dengan diamter 2 sampai 4 cm, kulit buah duku muda berwarna hijau dan berubah menjadi kuning setelah buah masak. Daging buahnya tebal, kenyal dan buahnya melapisi bijinya.


2.4.5         Biji

Tanaman duku ini merupakan tanaman berbiji dikotil. Bijinya lonjong


2.4.6         Bunga

Bunga terletak dalam tandan yang muncul pada batang atau cabang yang besar, menggantung, sendiri atau dalam berkas 2-5 tandan atau lebih, kerap bercabang pada pangkalnya. Bunga-bunga berukuran kecil, duduk atau bertangkai pendek, menyendiri, dan berkelamin dua (terdiri dari putik dan benang sari)



2.5       Cara Membudidayakan Tanaman Duku


Ada beberapa cara untuk membudidayaan tanaman duku. Diantara cara pembudidayakan tanaman duku adalah sebagai berikut :

2.5.1         Teknik Penanaman


1.      Penentuan Pola Tanam
Pohon duku umumnya di tanam di pekarangan, tetapi sering pula ditanam tumpang sari di bawah pohon kelapa (di Filipina) atau ditumpang sarikan dengan tanaman lain seperti pohon manggis dan durian (di Indonesia dan Thailand). Jarak tanam yang dianjurkan sangat bervariasi dari jarak 8x8 m (kira-kira 150 pohon/ha, di Philipina) sampai jarak 12x12 m untuk tipe longkong yang tajuknya memencar di Thailand bagian selatan (50-60 pohon/hektar). Jarak tanam ini ditentukan dengan memperhatikan adanya pohon-pohon pendampingnya. Variasi jarak tanam yang lain adalah ukuran 7x8 m, 8x9 m, 9x9 m, 9x10 m. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah jarak tanam harus cukup lebar, karena jika tanamannya sudah dewasa tajuknya membutuhkan ruangan yang cukup luas. Salah satu variasi tersebut dapat diterapkan tergantung kondisi tanah terutama tingkat kesuburannya. Seandainya diterapkan jarak tanam 10x10 m, berarti untuk lahan yang luasnya satu hektar akan dapat ditanami bibit duku sebanyak 100 pohon.

2.      Pembuatan Lubang Tanam
Setelah jarak tanam ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan lubang tanam. Waktu yang terbaik untuk membuat lubang tanam adalah sekitar 1-2 bulan sebelum penanaman bibit. Lubang tanam minimal yang dibuat adalah berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 meter. Namun akan lebih baik apabila ukurannya lebih besar yaitu 0,8 x 0,8 x 0,7 meter. Jika bibit duku yang akan ditanam berakar panjang (bibit dari biji), maka lubang yang dibuat harus lebih dalam. Tetapi jika bibit duku berakar pendek (bibit hasil cangkok), penggalian lubang diusahakan lebih lebar dan lebih luas.

3.      Cara Penanaman
Penanaman bibit duku sebaiknya menunggu sampai tanah galian memadat atau tampak turun dari permukaan tanah sekitarnya. Sebelum penanaman dilakukan, maka tanah pada lubang tanam digali terlebih dahulu dengan ukuran kira-kira sebesar kantung yang dibuat untuk membungkus bibit. Setelah itu pembungkus bibit dibuka dan tanaman dimasukkan dlam lubang tanam. Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi akar tidak boleh terbelit sehingga nantinya tidak mengganggu proses pertumbuhan. Pada saat penanaman bibit, kondisi tanah harus basah/disiram dahulu. Penanaman bibit duku jangan terlalu dangkal. Selain itu permukaan tanah yang dibawa oleh bibit dari kantung pembungkus harus tetap terlihat. Setelah bibit tanam, maka tanah yang ada disekitarnya dipadatkan dan disiram dengan air secukupnya. Disekitar permukaan atas lubang tanam dapat diberi bonggol pisang, jerami, atau rumput-rumputan kering untuk menjaga kelembaban dan menghindari pengerasan tanah.

2.5.2         Pemeliharaan Tanaman


1.      Penjarangan dan Penyulaman
 Kegiatan penjarangan pada dasarnya adalah untuk mengurangi persaingan antara tanaman pokok (tanaman duku) dan tanaman lain (tanaman pelindung). Persaingan yang terjadi adalah untuk mendapatkan unsur hara, air, sinar matahari, dan ruang tumbuh. Tanaman selain duku yang dijarangi sebaiknya merupakan tanaman yang memang tidak dikehendaki dan menggangu pertumbuhan tanaman duku. Penyulaman tanaman duku juga perlu dilakukan jika ada tanaman duku yang mati. Tumbuhan liar atau gulma juga harus dibersihkan secara rutin. Radius 1-2 meter dari tanaman duku harus bersih.

2.      Penyiangan
Kegiatan penyiangan diperlukan untuk menghilangkan rumput dan herba kecil yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman duku. Penyiangan dapat dilakukan dengan tangan maupun dengan bantuan beberapa alat pertaniannya lainnya.

3.      Pemupukan
Pemupukan sangat diperlukan untuk meningkatkan ketersediaan hara tanah. Meskipun tidak ada pedoman baku untuk pemupukan duku, tetapi agar tidak membingungkan dapat menggunakan patokan sebagai berikut:
a)      Tahun kedua dan ketiga untuk setiap pohon duku bisa diberikan pupuk 15-30 kg pupuk organik, urea 100 gram, TSP 50 gram dan ZK 20 gram.
b)      Tahun keempat, kelima dan keenam, dosis pupuk dinaikan menjadi  25-40   kg pupuk organik, urea 150 gram, TSP 60 gram dan juga pupuk ZK sebanyak 40 gram.
c)      Tahun-tahun berikutnya dosis pupuk dinaikkan lagi. Namun pemberian pupuk sebaiknya disesuaikan pula dengan tingkat pertumbuhan tanaman duku dan kesuburan tanah. Pemupukan duku dilakukan dengan cara menggali  tanah di sekitar tanaman duku sedalam 30-50 cm dengan lebar yang sama. Lubang pupuk tersebut dibuat melingkar yang letaknya tepat disekeliling tajuk tanaman.

4.      Pengairan dan Penyiraman
Tanaman duku hanya memerlukan pemberian air yang cukup terutama pada
musim kemarau. Selain itu juga tanaman duku sudah cukup kuat dan kokoh maka penyiraman dilakukan seperlunya saja. Di sekitar lubang tanam sebaiknya dibuat saluran air untuk mencegah air yang tergenang baik yang berasal dari hujan maupun air penyiraman.
                       
                                                                                               

2.6       Syarat tumbuh tanaman duku


2.6.1         Iklim


1.      Angin tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan dari tanaman duku tetapi    tidak dapat tumbuh optimal di daerah yang kecepatan anginnya tinggi.
2.      Tanaman duku umumnya dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya tinggi dan merata sepanjang tahun. Tanaman duku tumbuh secara optimal di daerah dengan iklim basah sampai agak basah yang bercurah hujan antara 1500-2500 mm/tahun.
3.      Tanaman duku tumbuh optimal pada intensitas cahaya matahari tinggi.
4.      Tanaman duku dapat tumbuh subur jika terletak di suatu daerah dengan suhu rata-rata 19 derajat C.
5.      Kelembaban udara yang tinggi juga dapat mempercepat pertumbuhan tanaman duku, sebaliknya jika kelembaban udara rendah dapat menghambat pertumbuhan tanaman duku.

2.6.2         Media Tanam

1.      Tanaman duku dapat tumbuh baik sekali pada tanah yang banyak mengandung bahan organik, subur dan mempunyai aerasi tanah yang baik. Sebaliknya pada tanah yang agak sarang/tanah yang banyak mengandung pasir, tanaman duku tidak akan berproduksi dengan baik apabila tidak disertai dengan pengairan yang cukup.
2.      Derajat keasaman tanah (pH) yang baik untuk tanaman duku adalah 6–7, walaupun tanaman duku relatif  lebih toleran terhadap keadaan tanah masam.
3.      Di daerah yang agak basah, tanaman duku akan tumbuh dan berproduksi dengan baik asalkan keadaan keadaan air tanahnya kurang dari 150 m di bawah permukaan tanah (air tanah tipe a dan tipe b). Tetapi tanaman duku tidak menghendaki air tanah yang menggenang karena dapat menghambat pertumbuhan dan produksi tanaman.
4.      Tanaman duku lebih menyukai tempat yang agak lereng karena tanaman duku tidak dapat tumbuh optimal pada kondisi air yang tergenang. Sehingga jika tempatnya agak lereng, air hujan akan terus mengalir dan tidak membentuk suatu genangan air.
                                                                                                                       

2.7       Kandungan Gizi dan Senyawa Lainnya

2.7.1         Kandungan Gizi

Buah duku mengandung beberapa kandungan zat gizi  yang dapat dilihat pada Tabel.

Tabel Kandungan Gizi dalam 100 gram  Buah Duku :
No
Jenis Gizi
Kandungan
1
Energi
63 kkal
2
Protein
1,0 gr
3
Lemak
0,2 gr
4
Karbohidrat
16,1 gr
5
Kalsium
18 mgr
6
Fosfor
9 mgr
7
Vitamin A
-
8
Vitamin B1
0,05 mgr
9
Besi
0,9 mgr
10
Vitamin C
9 mgr
11
Air
82 gr
12
Bagian yang dapat dimakan
64%



2.7.2         Kandungan Senyawa Lainnya


1.      Kandungan Senyawa Lain di dalam Buah Duku

a)      Serat Pangan (Dietary Fiber)
Serat pangan berguna untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, menekan angka kolesterol dalam darah, mencegah kanker kolon, dan membersihkan tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.
Kandungan Gizi dan Manfaat Buah
b)      Saponin
Saponin digunakan sebagai bahan untuk mencuci rambut.

2.      Kandungan Senyawa di dalam Kulit dan Biji Duku

a)      Oleoresin
Oleoresin berguna sebagai antidiare dan obat cacing

2.8             Manfaat Tanaman Duku


Manfaat utama tanaman duku sebagai makanan buah segar atau makanan olahan lainnya. Bagian lain yg bermanfaat adalah kayunya yg berwarna coklat muda keras & tahan lama, digunakan utk tiang rumah, gagang perabotan & sebagainya.Kulit buah & bijinya dapat pula dimanfaatkan sebagai obat anti diare & obat menyembuhkan demam.Sedangkan kulit kayunya yg rasanya sepet digunakan utk mengobati disentri, sedangkan tepung kulit kayu digunakan utk menyembuhkan bekas gigitan kalajengking.

2.9             Buah Duku Juga Bermanfaat Bagi Kecantikan

a)       Menurunkan berat badan, kandungan di dalam buah duku bisa mengaktifkan senyawa carnitine yang berperan di dalam pembakaran lemak tubuh, dengan metabolisme lemak yang lancar sangat efektif untuk menurunkan berat badan, diet anda menjadi lebih mudah.
b)       Mencegah penuaan dini, kandungan vitamin C dalam buah duku merupakan antioksidan yang sangat baik untuk melawan bahaya radikal bebas, dan juga efektif untuk mencegah tanda-tanda penuaan seperti gari haluspadawajah dan juga flek hitam.
c)       Menjaga kesehatan kulit , vitamin E dalam buah duku dapat menjaga elastisitas kulit anda dan juga melindunginya dari pengaruh buruk sinar matahari, kelembapan juga akan tetap terjaga, kulit menjadi sehat dan cerah.

2.10         Jenis-Jenis Buah Pohon Duku

Beberapa jenis buah pohon duku dan karakteristiknya:
1.       Duku
Yang termasuk dalam kelompok duku atau nan bernama ilmiah L. domesticum var . Duku ini umumnya memiliki pohon dengan batang nan besar dan memiliki dedaunan nan lebih rimbun dan padat berwarna hijau cerah.
Ciri khas buahnya ialah memiliki kulit buah nan tebal dan berwarna kuning cokelat, tak bergetah saat dipencet, daging buahnya berasa lebih manis dan lebih berair, serta memiliki daging nan lebih tebal sebab bentuk bijinya kecil.
2.       Langsat
Langsat memiliki nama ilmiah L. domesticum var .domesticum . Nama langsium sendiri sebenarnya diambil dari nama langsep Jawa Timur. Namun di Jawa Tengah, buah langsat ini disebut pijetan . Golongan ini memiliki buah nan sedikit dalam satu tandannya, yaitu antara 8-12 buah.
Ciri khas buahnya ialah kulit buahnya memiliki getah nan banyak dengan rona kuning muda agak kehijauan. Daging buahnya tebal tetapi rasanya lebih asam dari buah duku.
3.       Kokosan
Kokosan disebut juga L. domesticum var.equaeum . Kelompok duku nan termasuk dalam kelompok kokosan ini biasanya tak dimakan sebab daging buahnya sangat sedikit dan rasanya sangat asam.


2.11         Penanganan Limbah



1.    Kulit Batang Kayu

Manfaat : rasa sepatnya bermanfaat untuk menyembuhkan disentri dan malaria. Sedangkan tepung kulit kayunya dapat digunakan untuk menyembuhkan bekas gigitan kalajengking.


2.    Benalu Pohon

Manfaat : dapat menghambat dan membasmi sel-sel kanker.


3.    Kulit Buah

Manfaat : sebagai antidiare, obat cacing, dan obat penyembuh demam. Di Filipina, kulit buah duku biasanya dibakar untuk mengusir nyamuk. Dan dapat digunakan sebagai isi baterai karna kulit nya mengandung energy listrik.


4.    Biji Buah

Manfaat : sebagai antidiare, obat cacing, obat penyembuh demam, perasannya bermanfaat untuk obat sakit kepala, dan parutan bijinya untuk mengobati bisul dan luka.









 

BAB III

PENUTUP




3.1       Kesimpulan


          Kesimpulan dari makalah ini tanaman duku (Lansium domesticum Corr) merupakan tanaman dikotil, dilihat dari karakteristik yang dimilikinya.  Tanaman ini memiliki banyak manfaat dari struktur yang dimilikinya dari batang, khususnya pada buahnya. Bukan hanya manis untuk dimakan juga mempunyai nilai gizi yang banyak yang dikandung buah ini. Begitu juga dengan kulit dari buah duku ini bermanfaat. Tanaman ini juga ditanam bukan ditempat sembarang terdapat budidaya khusus untuk tanaman ini.


3.2       Saran

Saran yang penulis berikan adalah untuk lebih membudidayakan tanaman duku ini karena mempunyai manfaat yang banyak, agar lebih berguna untuk masyarakat.













DAFTAR PUSTAKA




Daryanto, dkk. 1985. Bercocok Tanam Buah-buahan. Semarang: Aneka Ilmu.

Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Direktorat Bina Produksi Hortikultura 2000

Direktorat Tanaman Buah, Dirjen Hortilkultura, Departemen Pertanian 2005 dalam Tim   
Penulis Penebar Swadaya 2007

Ilhas, D. 2012. http://herbalindonesia.biz/wp-content/uploads/2012/05/duku.jpg6.26    Diakses pada 19 Februari , pukul 19:00

Pranitasari, Novi. 2011. http://novi-biologi/2016/02/duku-lansium//  Diakses pada 19 Februari 2016, pukul 20:00

Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Tohir, A.K. 1983. Pedoman Bercocok Tanamn Buah-buahan. Jakarta : Pradyaoaramita.

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar