Minggu, 29 Oktober 2017

AZAS PERANCANGAN OBAT : Pengertian, Capaian, Tujuan

AZAS PERANCANGAN OBAT


 
Rancangan obat merupakan suatu usaha untuk mengembangkan obat yang telah ada, yang sudah diketahui struktur molekul dan aktivitas biologinya, atas dasar  penalaran yang sistematik dan rasional , dengan mengurangi faktor coba-coba seminimal mungkin.

Subpokok bahasan : membandingkan sintesis analog dengan perancangan bernalar dan identifikasi farmakopor

Capaian :
·         Memahami hubungan aktifitas dengan sifat fisika kimia dari obat untuk meramalkan obat baru yang belum disintesis
·         Mengelompokkan gugus farmakopor





Tujuan Rancangan Obat :

·         Untuk memahami aktifitas fisika kimia dari obat dan meramalkan obat baru yang belum di sintesa
·         Dapat mengetahui gugus farmakopor yang nantinya akan berinteraksi dengan reseptor
·         Dapat menghemat waktu dan biaya dalam mendapatkan obat baru dengan aktifitas yang lebih baik dan efek samping yang lebih kecil
·         Untuk mengembangkan lebih lanjut obat yang sudah ada dengan tujuan mendapatkan obat baru dengan efek biologis yang diinginkan dan mengurangi atau menghilangkan efek samping pada obat yang sebelumnya
·         Dapat memanipulasi molekul dengan site aktif terhadap suatu enzimnya




Pertanyaan : 
1. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan perancangan obat ?
2. Adakah syarat suatu obat agar dapat dirancang/dibuat analognya ?
3. Apa pentingnya melakukan perancangan obat ?
4. Apa contoh obat yang telah dikembangkan ?
5. Apa contoh modifikasi kimia yang dilakukan orang pada obat yang sudah dikenal?
6. Apakah pernah terjadi kegagalan dalam pengembangan obat? berikan contohnya
7. Kapan pengembangan/perancangan obat pertama kali dilakukan? dan siapa orang yang melakukan perancangan tersebut?
8. Apa latar belakang yang melandasi dilakukannya perancangan obat?
9. Adakah kerugian dari melakukan perancangan obat?
10. Adakah cara yang paling murah dan mudah dalam perancangan obat?


6 komentar:

  1. menurut saya jawaban no 1 yaitu
    menurut saya jawaban no 5
    Ketika target dan sistem pengujian telah ditentukan, selanjutnya adalah menemukan leadcompound dimana merupakan senyawa yang menunjukkan aktivitas pengobatan. Tingkataktivitas mungkin tidak begitu besar dan adanya efek samping yang tidak diinginkan, tetapisenyawa utama ini dapat mengawali sebuah proses pengembangan suatu obat. Ada beberapa carauntuk menemukan senyawa utama ini, antara lain:
    1. Penyaringan dari bahan-bahan alam
    2. Cerita-serita pengobatan
    3. Penyaringan “bank” sintesis
    4. Obat yang telah ada
    5. Mengawali dari ligan alami atau modulator
    6. Sintesis kombinasi
    7. Desain dengan bantuan komputer
    8. Fakta-fakta ilmiah dan pemikiran
    9. Pencarian data struktural menggunakan komputer
    10. Mendesain senyawa utama dengan NMR

    BalasHapus
  2. saya akan menjawab pertanyaan no. 1
    langkah langkahnya yaitu:
    1. Pembuatan seri senyawa homolog
    2. Mengubah jeni atau kedudukan substituen pada rantai samping
    3. Mengganti bagian yang kurang penting dan mempertahankan gugus fungsi yang ada
    4. Melakukan penyederhanaan struktur
    5. Konversi produk alami
    6. Penggunaan prinsip isoterik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penambahan jawaban no 1
      Langkah-langkah perancangan obat :

      1. Mencari senyawa penuntun (lead compound),
      yaitu senyawa yang digunakan sebagai pangkal tolak modifikasi molekul. Senyawa penuntun adalah senyawa yang dapat menimbulkan aktivitas biologis, seperti aksi terapeutik, aksi toksik, regulasi fisiologis, hormon, dan feromon, serta senyawa yang terlibat atau berpengaruh terhadap proses biokimia dan patologi pada hewan atau tumbuh-tumbuhan.

      2. Manipulasi molekul (modifikasi molekul atau modifikasi struktur),
      Yaitu mensintesis sejumlah turunan senyawa penuntun, melakukan identifikasi strukrtur dan menguji aktivitas biologisnya. Gugus atau substituen yang disubsitusikan dapat dipilih dengan menggunakan metode Topliss, metode pencarian Fibonacci, metode Rangkaian optimisasi simpleks atau Analisis klaster. Jumlah senyawa yang disintesis tergantung dari metode yang digunakan.

      3. Merumuskan hubungan kuantitatif sementara antara struktur-aktivitas biologis dari senyawa yang jumlahnya terbatas dengan menggunakan statistik analisis regresi. Pada tahap ini umumnya digunakan model LFER Hansch (model ekstratermodinamik) atau model de novo Free-Wilson. Parameter sifat kimia fisika yang digunakan dalam HKSA model Hansch adalah parameter lipofilik seperti log P, , f dan Rm, parameter elektronik, seperti pKa,π ∂, ∂i, ∂*, F, dan R, serta parameter sterik, seperti MR, (P), Es, L, dan B1-B5.

      4. Hasil analisis regresi kemudian dievaluasi dan merancang sejenisnya untuk mengembangkan dan menyempurnakan hubungan tersebut. Peneliti harus sudah yakin bahwa senyawa sejenis yang akan disintesis merupakan pilihan”terbaik” secra hipotesis.
      5. Merancang penggunaan bentuk sediaan obat yang sesuai.
      6. Merancang aturan dosis yang sesuai

      Hapus
  3. untuk nomor 8 menurut saya karena masih ada kekurangan (Efek Samping = ES) dan untuk meningkatkan efek farmakologinya

    BalasHapus
  4. no 8
    menurut saya,kerugian dari perancangan obat baru adalah :
    1. membutuhkan waktu ang lama
    2. membutuhkan komputer canggih
    3. membutuhkan dana atau fasilitas yang memadai
    4. membutuhkan kesabaran yang tinggi
    karena dalam perancangan obat baru di perlukan juga pengetahuan yang luas jadi tidak semua orang dapat mendesain obat baru.

    BalasHapus
  5. Langkah-langkah perancangan obat
    1. Mencari senyawa penuntun (lead compound), yaitu senyawa yang digunakan sebagai pangkal tolak modifikasi molekul. Senyawa penuntun adalah senyawa yang dapat menimbulkan aktivitas biologis, seperti aksi terapeutik, aksi toksik,regulasi fisiologis, hormon, dan feromon, serta senyawa yang terlibat atau berpengaruh terhadap proses biokimia dan patologi pada hewan atau tumbuh-tumbuhan.
    2. Manipulasi molekul (modifikasi molekul atau modifikasi struktur), yaitu mensintesis sejumlah turunan senyawa penuntun, melakukan identifikasi strukrtur dan menguji aktivitas biologisnya. Gugus atau substituen yang disubsitusikan dapat dipilih dengan menggunakan metode Topliss, metode pencarian Fibonacci, metode Rangkaian optimisasi simpleks atau Analisis klaster. Jumlah senyawayang disintesis tergantung dari metode yang digunakan.
    3. Merumuskan hubungan kuantitatif sementara antara strktur-aktivitas biologis dari senyawa yang jumlahnya terbatas dengan menggunakan statistik analisis regresi. Pada tahap ini umumnya digunakan model LFER Hansch (model ekstratermodinamik) atau model de novo Free-Wilson.
    Parameter sifat kimia fisika yang digunakan dalam HKSA model Hansch adalah parameter lipofilik seperti log P, , f dan Rm, parameter elektronik, seperti pKa,π ∂, ∂i, ∂*, F, dan R, serta parameter sterik, seperti MR, (P), Es, L, dan B1-B5.
    4. Hasil analisis regresi kemudian dievaluasi dan merancang sejenisnya untuk mengembangkan dan menyempurnakan hubungan tersebut. Peneliti harus sudah yakin bahwa senyawa sejenis yang akan disintesis merupakan pilihan ”terbaik” secra hipotesis.
    5. Merancang penggunaan bentuk sediaan obat yang sesuai.
    6. Merancang aturan dosis yang sesuai
    7. Evaluasi Klinik
    Langkah ke 5, 6 dan 7 pada umumnya melibatkan bidang disiplin ilmu yang lain seperti farmasetika, farmakologi, biokimia, toksikologi dan kedokteran.

    BalasHapus