Minggu, 29 Oktober 2017

REVIEW : ANALGETIK, Karakteristik Struktur Morfin



REVIEW : ANALGETIK
  
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik akibat kerusakan jaringan dan pengalaman emosional , jadi tidak mesti disebabkan oleh kerusakan jaringan. Nyeri berkaitan dengan terinduksinya nonireceptor (reseptor nyeri) ke otak.
Mekanisme terjadinya nyeri yaitu akan dihasilkannya senyawa kimia, seperti bradikinin, prostaglandin, dan sebagainya yang akan dihantarkan kesistem saraf. Selanjutnya serabut saraf akan meneruskan ke sumsum tulang belakang dan kemudian akan direspon diotak.
Dari mekanisme inilah yang mendasari dilakukan usaha untuk mengatasi nyeri tersebut. Yaitu dengan memberikan obat yang dapat mencegah ataupun menghambat pengeluaran senyawa kimia yang dapat merangsang sistemsaraf agar tidak dteruskan keotak. Sehingga tidak ditimbulkannya respon nyeri.


MORFIN
Morfin didapat dari opium, yaitu getah kering tanaman Papaver somniferum. Opium mengandung tidak kurang dari 25 alkaloida, antara lain adalah morfin, kodein, noskapin, papaverin, tebain dan narsein. Selain efek analgesik, turunan morfin juga menimbulkan euphoria sehingga banyak disalahgunakan. Oleh karena itu distribusi turunan morfin dikontrol secara ketat oleh pemerintah. Karena turunan morfin menimbulkan efek kecanduan, yang terjadi secara cepat, maka dicari turunan atau analognya, yang masih mempunyai efek analgesik tetapi efek kecanduannya lebih rendah.

Karakteristik struktur analgetik
Farmakopor =
      ·         Bagian hidrofil sebagai HBA/HBD
      ·         Bagian aromatic sebagaiikatan Van Der Waals
      ·         Bagian cincin amin : ionic
      ·         Atom pusat (tidak mengikat atom H)

Hubungan struktur dan aktivitas





 






a.       Gugus Fenolik OH
Metilasi gugus fenolik OH dari morfin akan mengakibatkan penurunan aktivitas analgesik secara drastis.

b.      Gugus Alkohol
Penutupan atau penghilangan gugus alkohol tidak akan menimbulkan penurunan efek analgesik dan pada kenyataannya malah sering menghasilkan efek yang berlawanan. Peningkatan aktivitas lebih disebabkan oleh sifat farmakodinamik dibandingkan dengan afinitasnya dengan reseptor analgesik. Dengan kata lain, lebih ditentukan oleh berapa banyak obat yang mencapai reseptor, bukan seberapa terikat dengan reseptor.

c.       Ikatan Rangkap C7 dan C8
Hidrogenasi ikatan rangkap C7-C8 dapat menghasilkan efek yang sama atau lebih tinggi dibanding morfin. Beberapa analog termasuk dihidromorfin menunjukkan bahwa ikatan rangkap tidak penting untuk aktivitas analgesik.

d.      Cincin Aromatik
Cincin aromatik memegang peranan penting dimana jika senyawa tidak memiliki cincin aromatik tidak akan menghasilkan aktivitas analgesik. Cincin Aromatik dan nitrogen merupakan dua struktur yang umum ditemukan dalam aktivitas analgesik opioid. Cincin Aromatik dan nitrogen dasar adalah komponen penting dalam efek untuk μ agonis, akan tetapi jika hanya kedua komponen ini saja, tidak akan cukup juga untuk menghasilkan aktivitas, sehingga penambahan gugus farmakofor diperlukan. Substitusi pada cincin aromatik juga akan mengurangi aktivitas analgesik.


PERTANYAAN
1.      Bagaimana stereokimia dari morfin?
2.      Apa contoh analog dari morfin ? dan bagaimana kelebihannya?
3.      Apa perbedaan metadon, morfin, dan petidin dari segi strukturnya?
4.      Selain morfin, apa contoh obat analgetik ?
5.      Bagaimana metabolisme dari obat analgetik secara umum?
6.      Bagaimana metabolisme dari morfin?
7.      Bagaimana langkah-langkah dalam mengembangkan/merancang obat analgetik?
8.      Bagaimana cara mengubah lead coumpound dari morfin?
9.      Dimana letak reseptor obat analgetik?
10.  Bagaimana mekanisme kerja obat morfin?

21 komentar:

  1. Obat analgetik biasanya dimetabolisme di organ hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya ingin menambahkan jawaban kak feni yaitu Morfin merupakan agonis reseptor opioid dengan efek utama mengikat dan mengaktivasi reseptor µ-opioid pada sistem saraf pusat. Aktivasi ini akan menyebabkan efek analgesik, sedasi, euforia, physical dependence dan respiratory depression. Morfin juga bertindak sebagai reseptor k-opioid yang terkait analgesik spinal dan miosis

      Metabolisme morfin terjadi terutama didalam hati. Ekskresi melalui urin sebagai metabolit tidak aktif dan obat utuh 2-12%. Pada kerusakan ginjal terjadi akumulasi morfin-6-glukoronid yang dapat memperpanjang aktivitas opioid. Kurang lebih 7-10% melalui feses.

      Hapus
  2. untuk jawaban nomor 4. contoh lainnya ada parasetamol, ibuprofen, aspirin, celebrex, diclofenac, etodolac, ketoprofen, ketorolacdan masih banyak lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan saudari maulidya,hanya menambhakan obat analgetik selain morfin adalah enkefalin, dinirfin, meperidin, fentanil, buprenorfin,pentazosin, nalbufin, nalokson dll.

      Hapus
    2. Putri, berikut adalah obat-obatan yang memiliki aktivitas analgetik selain morfin, saya juga menambahkan nama perusahaan serta dosisnya:
      a. parasetamol (generik)
      b. afebrin (konimex) tablet 500mg
      c. afidol (afiat) tablet 500mg
      d. biogesik (medifarma) sirup 150mg/5 ml dan tablet 500 mg
      e. bodrex (tempo) tablet 500 mg
      f. dumin (dumex) sirup 120mg/5 ml dan tablet 500 mg
      g. fasidol (ifars) sirup 150mg/5 ml dan tablet 500 mg
      h. itramol (itrasal) sirup 120mg/5 ml
      Sumagesik Dumin Biogesik
      3. Aspirin

      Hapus
  3. 3. contoh analgetik
    as. mefenamat
    ibuprofen
    PCT

    BalasHapus
  4. No 1
    Morfin adalah molekul asimetrik yang mengandung beberapa pusat kiral dan secara alami sebagai enansiomer tunggal. Ketika morfin pertama kali disintesis, dibuat sebagai sebuah rasemat dari campuran enansiomer alami dan bagian mirror-nya. Ini selanjutnya dipisahkan dan “Unnatural” morfin dites aktivitas analgesiknya dimana hasilnya tidak menunjukkan aktivitas. Hal ini disebabkan karena interaksi dengan reseptornya dimana telah diidentifikasi bahwa setidaknya ada tiga interaksi penting melibatkan fenol, cincin aromatik dan amida pada morfin. Reseptor mempunyai gugus ikatan komplemen yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu berinteraksi dengan ketiga gugus tadi. Sedangkan pada “Unnatural” morfin hanya dapt terjadi satu interaksi resptor dalam sekali waktu

    BalasHapus
  5. Saya ingin menjawab pertanyaan nomor 10, yaitu
    Efek analgesik morfin timbul berdasarkan 3 mekanisme ; (1) morfin meninggikan ambang rangsang nyeri ; (2) morfin dapat mempengaharui emosi, artinya morfin dapat mengubah reaksi yang timbul di korteks serebri pada waktu persepsi nyeri diterima oleh korteks serebri dari thalamus ; (3) morfin memudahkan tidur dan pada waktu tidur ambang rangsang nyeri meningkat.

    Morfin merupakan agonis reseptor opioid, dengan efek utama mengikat dan mengaktivasi reseptor µ-opioid pada sistem saraf pusat. Aktivasi reseptor ini terkait dengan analgesia, sedasi, euforia, physical dependence dan respiratory depression. Morfin juga bertindak sebagai agonis reseptor κ-opioid yang terkait dengan analgesia spinal dan miosis

    BalasHapus
  6. saya akan menjawab pertanyn no 4
    ibuprofen, aspirin, celebrex, diclofenac, etodolac, ketoprofen, ketorolacdan masih banyak lagi.

    BalasHapus
  7. saya akan menjawab pertanyaan no. 4
    selain morfin contoh dari analgetik yaitu, kodein, tramadol, pct, asam mefenafat, dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk NSAID: asam mefenamat, ibuprofen, ketoprofen
      SAID: dexamethasone
      Narkotik: morfin, kodein

      Hapus
  8. saya akan menjawab pertanyaan mekanisme kerja morfin
    Morfin merupakan obat analgesik yang termasuk dalam golongan opioid. Morfin bekerja dengan cara mengikat reseptor opioid yaitu Mu atau yang biasa disebut MOR (Mu Opioid Reseptor). Morfin bersifat agonis karena morfin bekerja dengan cara mengaktivasi reseptor Mu yang terdapat pada sistem syaraf pusat.
    Berawal dari terjadinya nyeri hebat atau nyeri dalaman dimana rasa nyeri terjadi akibat adanya kerusakan pada jaringan maupun sel-sel dalam tubuh sehingga merangsang pelepasan neurotransmiter nyeri oleh sistem syaraf pusat. Morfin yang merupakan obat analgesik narkotik bekerja dengan 2 mekanisme diantaranya menutup kanal ion Ca2+ dan menghambat pelepasan substansi P.

    BalasHapus
  9. saya akan menjawab pertanyaan mengenai mekanisme kerja morfin
    Morfin merupakan obat analgesik yang termasuk dalam golongan opioid. Morfin bekerja dengan cara mengikat reseptor opioid yaitu Mu atau yang biasa disebut MOR (Mu Opioid Reseptor). Morfin bersifat agonis karena morfin bekerja dengan cara mengaktivasi reseptor Mu yang terdapat pada sistem syaraf pusat.
    Berawal dari terjadinya nyeri hebat atau nyeri dalaman dimana rasa nyeri terjadi akibat adanya kerusakan pada jaringan maupun sel-sel dalam tubuh sehingga merangsang pelepasan neurotransmiter nyeri oleh sistem syaraf pusat. Morfin yang merupakan obat analgesik narkotik bekerja dengan 2 mekanisme diantaranya menutup kanal ion Ca2+ dan menghambat pelepasan substansi P.
    Morfin berikatan dengan reseptor Mu opioid lalu dihubungkan dengan protein G yang secara langsung mempengaruhi saluran K+ dan Ca2+. Pada keadaan normal protein G yang memiliki GDP yang mengikat sub unit α, β, γ dalam kondisi istirahat atau tidak aktif. Namun saat opioid berinteraksi dengan reseptornya, sub unit GDP terdisosiasi dan berubah menjadi GTP dengan mekanisme perubahan konformasi. GTP ini aka mendisosiasi subunit α sehingga terikat padanya. GTP yang terikat pada subunit α ini memerintahkan sel saraf untuk menurunkan aktifitas listriknya dengan meningkatkan pemasukan K+ dan menghambat pemasukan Ca2+. Dengan terikatnya GTP pada sub unit α juga dapat menghambat terbentuknya enzim adenilat siklase. Enzim ini merupakan enzim yang berperan sebagai messenger pada penyampaian pesan untuk sel saraf. Jika pembentukan enzim adenilat siklase dihambat maka pembentukan substansi P yang merupakan neurotransmiter nyeri juga dihambat, sehingga rasa sakitnya berkurang. Demikianlah morfin bekerja, dengan kedua hal inilah maka morfin akan menurunkan aktivitas listrik saraf dan menurunkan pelepasan neurotransmiter nyeri.

    BalasHapus
  10. Saya akan menjawab pertanyaan no 5 dan 6. Dimana metabolisme obat analgetik dan morfin terjadi terutama didalam hati dan ekskresi melalui urin sebagai metabolit tidak aktif dan obat utuh 2-12%. Yang apabila dikonsumsi dalam jngka waktu panjang akan menyebabkan kerusakan pada kedua organ tersebut.

    BalasHapus
  11. jawaban no 10, Morfin berikatan dengan reseptor Mu opioid lalu dihubungkan dengan protein G yang secara langsung mempengaruhi saluran K+ dan Ca2+. Pada keadaan normal protein G yang memiliki GDP yang mengikat sub unit α, β, γ dalam kondisi istirahat atau tidak aktif. Namun saat opioid berinteraksi dengan reseptornya, sub unit GDP terdisosiasi dan berubah menjadi GTP dengan mekanisme perubahan konformasi. GTP ini aka mendisosiasi subunit α sehingga terikat padanya. GTP yang terikat pada subunit α ini memerintahkan sel saraf untuk menurunkan aktifitas listriknya dengan meningkatkan pemasukan K+ dan menghambat pemasukan Ca2+. Dengan terikatnya GTP pada sub unit α juga dapat menghambat terbentuknya enzim adenilat siklase. Enzim ini merupakan enzim yang berperan sebagai messenger pada penyampaian pesan untuk sel saraf. Jika pembentukan enzim adenilat siklase dihambat maka pembentukan substansi P yang merupakan neurotransmiter nyeri juga dihambat, sehingga rasa sakitnya berkurang. Demikianlah morfin bekerja, dengan kedua hal inilah maka morfin akan menurunkan aktivitas listrik saraf dan menurunkan pelepasan neurotransmiter nyeri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wahh apa yang sudah dijelaskan kurang lebih sudah sesuai dengan literatur yg saya baca..

      Hapus
  12. saya mencoba menjawab soal no. 4
    selain dari obat morfin contoh dari analgetik antara lain yaitu:
    1.kodein
    2.tramadol
    3.pct

    Balas

    BalasHapus
  13. No 4. contoh lainya yaitu parasetamol, ibuprofen, aspirin, celebrex, diclofenac, etodolac, ketoprofen, ketorolacdan dll.

    BalasHapus
  14. Morfin berikatan dengan reseptor Mu opioid lalu dihubungkan dengan protein G yang secara langsung mempengaruhi saluran K+ dan Ca2+. Pada keadaan normal protein G yang memiliki GDP yang mengikat sub unit α, β, γ dalam kondisi istirahat atau tidak aktif. Namun saat opioid berinteraksi dengan reseptornya, sub unit GDP terdisosiasi dan berubah menjadi GTP dengan mekanisme perubahan konformasi. GTP ini aka mendisosiasi subunit α sehingga terikat padanya. GTP yang terikat pada subunit α ini memerintahkan sel saraf untuk menurunkan aktifitas listriknya dengan meningkatkan pemasukan K+ dan menghambat pemasukan Ca2+. Dengan terikatnya GTP pada sub unit α juga dapat menghambat terbentuknya enzim adenilat siklase. Enzim ini merupakan enzim yang berperan sebagai messenger pada penyampaian pesan untuk sel saraf. Jika pembentukan enzim adenilat siklase dihambat maka pembentukan substansi P yang merupakan neurotransmiter nyeri juga dihambat, sehingga rasa sakitnya berkurang. Demikianlah morfin bekerja, dengan kedua hal inilah maka morfin akan menurunkan aktivitas listrik saraf dan menurunkan pelepasan neurotransmiter nyeri.

    BalasHapus
  15. Mekanisme kerja morfin yaitu Morfin berikatan dengan reseptor Mu opioid lalu dihubungkan dengan protein G yang secara langsung mempengaruhi saluran K+ dan Ca2+. Pada keadaan normal protein G yang memiliki GDP yang mengikat sub unit α, β, γ dalam kondisi istirahat atau tidak aktif. Namun saat opioid berinteraksi dengan reseptornya, sub unit GDP terdisosiasi dan berubah menjadi GTP dengan mekanisme perubahan konformasi. GTP ini aka mendisosiasi subunit α sehingga terikat padanya. GTP yang terikat pada subunit α ini memerintahkan sel saraf untuk menurunkan aktifitas listriknya dengan meningkatkan pemasukan K+ dan menghambat pemasukan Ca2+. Dengan terikatnya GTP pada sub unit α juga dapat menghambat terbentuknya enzim adenilat siklase. Enzim ini merupakan enzim yang berperan sebagai messenger pada penyampaian pesan untuk sel saraf. Jika pembentukan enzim adenilat siklase dihambat maka pembentukan substansi P yang merupakan neurotransmiter nyeri juga dihambat, sehingga rasa sakitnya berkurang. Demikianlah morfin bekerja, dengan kedua hal inilah maka morfin akan menurunkan aktivitas listrik saraf dan menurunkan pelepasan neurotransmiter nyeri.

    BalasHapus
  16. Metabolisme utama dari morfin adalah pada orga hati
    Sedangkan untuk eksresinya melalui organ ginjal dalam bentuk urin

    BalasHapus